Wartawan : Bang Otoy Pantura Indramayu, kompasindonesianews.com - Pengelola wisata pantai Balongan Indah, yang berada di Kecamatan Balongan...
Wartawan : Bang Otoy
Pantura Indramayu, kompasindonesianews.com - Pengelola wisata pantai Balongan Indah, yang berada di Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, hingga Rabu (22/6/2022), masih berjaga-jaga.
Hal itu, untuk mendeteksi fenomena tak wajar yang terjadi pada Rabu sore (22/6/2022).
Sebelumnya, air laut di area objek wisata, mendadak berubah warna, menjadi kehijauan. Bahkan, air di tepi pantai wisata, berbusa.
Sementara itu, pengelola pantai Bali 2 Indramayu, Akso Darmawangsa, menjelaskan, air yang berwarna hijau tersebut, menimbulkan bau amis yang cukup menyengat.
Pengelola khawatir, fenomena tersebut, akan mengganggu aktivitas pengunjung dan berbahaya bagi warga sekitar.
"Saya dapat laporan dari temen-temen tim pantai Bali air pantai ini berubah jadi hijau dan banyak buihnya, dan baunya juga sangat amis, anyir gitu, jadi sangat mengganggu penciuman bagi para pengunjung," keluh Akso, kepada kompasindonesianews.com Rabu (22/6/2022).
Belum diketahui secara pasti penyebab perubahan warna air laut tersebut. Namun, pihak pengelola, akan mendeteksi dini, sehingga, jika kejadian berulang, pihaknya akan, memberikan peringatan bagi pengunjung untuk berhenti berenang.
"Yang pasti kalau faktor alam ini tidak mungkin, yang pasti ada faktor X yang memang ini ditimbulkan entah dari limbah apa, informasinya belum jelas limbah ini dari mana sehingga menimbulkan berubah hijau air lautnya banyak buih dan baunya anyir," tandas Akso.
Saat ini, pihak pengelola sudah mengambil sampel air, untuk dapat dilakukan uji laboratorium. Agar mengetahui pasti penyebab fenomena tersebut.
"Kita masih terus mencari siapa yang membuang limbah tersebut, kita sudah ambil sempelnya tiga botol yang berukuran 400 mili. Untuk kedepan bagi kami pengelola pantai Bali, para pengusaha atau produksi-produksi entah apapun jenisnya yang ada di sekitaran balongan, jangan membuang limbah sembarangan, baik itu limbah cair maupun limbah padat," tegas Akso.