Wartawan : Bang Otoy Pantura Indramayu, kompasindonesianews.com - Kisah pilu dialami oleh seorang tenaga kerja wanita asal desa Kedokanbund...
Wartawan : Bang Otoy
Pantura Indramayu, kompasindonesianews.com - Kisah pilu dialami oleh seorang tenaga kerja wanita asal desa Kedokanbunder, Kabupaten Indramayu, viral di media sosial.
Dalam unggahan di media sosial TKW asal Indramayu ini mengalami luka serius di sekujur tubuhnya, bahkan saat diperiksa tim medis TKW mengalami luka parah di bagian mulut dan telinga. Akibat disiksa oleh majikannya di negara Taiwan.
TKW yang bernama Reni 37 tahun, bekerja sebagai buruh migran di negara Taiwan baru bekerja empat belas bulan ini, meminta dipulangkan ke tanah air.
Dalam kisahnya TKW Reni tidak sengaja memecahkan gelas. Lalu diminta mempertanggungjawaban untuk mengganti gelas yang pecah, karena tidak memiliki uang, kemudian majikan melakukan tindak kekerasan terhadap TKW tersebut. Bahkan tidak hanya itu, TKW Reni disuruh memakan kotoran anjing.
Wajah wanita berparas cantik itu kini diketahui sudah hancur dengan bentuk penuh luka lebam karena perlakuan tidak manusiawi majikannya tersebut.
Kabar soal kondisi Reni bahkan viral di media sosial, pihak keluarga bahkan terkejut. Pasalnya, Reni sempat hilang kontak selama beberapa bulan, mereka baru mengetahui kondisinya setelah viral di media sosial dengan kondisi wajah yang sudah rusak.
Mengetahui kisah pilu yang dialami Reni, pihak keluarga cemas dan meminta pertolongan kepada Presiden agar Reni bisa dipulangkan ke kampung halaman di Indramayu. Keluarga korban hanya bisa pasrah dan menanti kepulangan Reni.
Kepala Desa Kedokanbunder, Waskim mengatakan, sebagai pemerintah desa, pihaknya tentu sangat terpukul atas kejadian yang dialami warganya tersebut.
"Melihat dari media sosial dan saya kontak langsung warga yang membuat video, memang benar seperi itu, Reni ini mengalami luka di tangan, lebam di mulut bekas pukulan, telinga dan kepala sampai mengeluarkan darah, bahkan saya dapat kabar kalau ibu Reni di suruh memakan kotoran anjing, gara gara memecahkan gelas" ujar dia kepada kompasindonesianews.com Jumat (24/6/2022).
Hingga saat ini pihak keluarga dibantu pihak desa serta SBMI Indramayu, akan melaporkan kejadian yang dialami Reni di Taiwan, kepada badan perlindungan pekerja migran indonesia atau (BP2MI), agar majikan yang keji menyiksa pmi di proses secara hukum dan bisa secepatnya pulang ke tanah air.
Kondisi tersebut membuat anaknya, Muhammad Syawal (16) sedih. Ia sangat berharap kepada pemerintah agar dapat menyelamatkan ibunya tersebut.
"Tolong selamatkan ibu saya, pulangkan ibu saya, sempat video call sama ibu engga tega liatnya, apa lagi liat video di medsos sedih pengen ibu cepet pulang" ujar dia.