Wartawan : Mardan Halsel, kompasindonesianews.com - Sebagai perusahaan tambang nikel di wilayah Obi Maluku Utara, PT Wanatiara Persada (WP)...
Wartawan : Mardan
Halsel, kompasindonesianews.com - Sebagai perusahaan tambang nikel di wilayah Obi Maluku Utara, PT Wanatiara Persada (WP) Site Haul Sagu, sudah sejak awal punya perencanaan yang matang dalam menentukan kebijakan perusahaan.
Segala macam bentuk kebijakan itu tentunya melalui pertimbangan matang dalam menyikapi problem yang datang silih berganti.
Dimasa pandemi misalnya, sejak akhir 2019 perusahaan WP berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan berupa protokol kesehatan kepada karyawan sehingga penyebaran virus covid-19 di site Haul Sagu bisa ditekan.
Pada tahun 2021, perusahaan telah menghadirkan fasilitas laboratorium polymerase chain reaction (PCR) dan menjadi delapan klinik PCR di Maluku Utara yang masuk daftar Laboratorium pemeriksa Covid-19 Badan Litbangkes kementerian kesehatan RI.
Hal ini sebagai bentuk loyalitas perusahaan terhadap aturan pemerintah dalam menekan lajunya kasus Covid-19.
Vice GM HR & PR, Wanatiara Persada Darmanusa Alting menjelaskan, perusahan di masa pandemi telah mengambil kebijakan yang dirundingkan dengan seluruh direksi untuk menyediakan baget bagi kesejahteraan karyawan dimasa pandemi. Kebijakan itu hingga sekarang masih diberlakukan walau tren covid di tanah air telah menurun,
"Dimasa covid, operasional perusahan memang terganggu karena karyawan yang diluar alias selesai cuti tidak bisa masuk ke site. Tapi kita tetap berikan tunjangan kesejahteraan untuk seluruh karyawan. Kebijakan ini berupa intensif covid yang perharinya Rp60 ribu hingga Rp 90 ribu. Dan hingga sekarang masih terus dibayarkan meski sudah mulai normal," jelas Darmanusa saat ditemui diruang kerjanya. Minggu (17/7/2022) .
Sementara dalam tahap pemulihan ekonomi syarat ini memang sejak awal 2021 Pemerintah Indonesia menjalankan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
PEN merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk mengurangi dampak COVID-19 terhadap perekonomian. Selain penanganan krisis kesehatan, pemerintah juga menjalankan program ini sebagai respons atas penurunan aktivitas masyarakat yang berdampak pada ekonomi.
Dalam kebijakan ini respon perusahaan mencakup karyawan dan masyarakat lingkar tambang, bentuk kepedulian ini terealisasi melalui CSR dengan program PPM. Seperti bantuan sosial dalam bentuk sembako dan bantuan lainnya yang berkelanjutan.
Dalam program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) yang merupakan tanggung jawab Corporate Social Responsibility (CSR).
Pada tahun 2019 hingga 2020 telah memprogramkan pembentukan kelompok tani, hasilnya pada Desember 2021, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memberikan penghargaan sekaligus apresiasi kepada PT Wanatiara Persada atas keberhasilan perusahaan dalam mendorong kerja sama industri besar dengan memberdayakan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kepulauan Obi Khususnya UMKM lingkar tambang.
Saat ini, kelompok tani binaan PT Wanatiara Persada itu telah mandiri dalam mengelola hasil tani mereka
Hal ini diungkapkan Vice Manager CSR Wanatiara Persada, Sandri Sanangka. Pria kelahiran Obi itu menjelaskan prestasi PT WP dalam pengembangan inovasi PPM lingkar tambang sangat maju pesat, khususnya di sektor pertanian.
"Wajar jika Kementerian Investasi memberi penghargaan kepada kami, karena program PPM kami dari 2019 hingga 2021 sangat membantu masyarakat Kecamatan Obi khususnya masyarakat lingkar tambang yang dari awal bertani dengan cara tradisional, kini sudah mampu melahirkan sebuah pertanian modern," ucap Sandri.
Pada dasarnya semua bisa melihat dari beberapa hal yang dapat di nilai dari pertanian modern. Faktor yang mendukung pertanian modern adalah Sumber Daya Manusia (SDM), benih berkualitas tinggi, hasil pertanian perikanan dan peternakan yang berkualitas, serta mekanisasi berteknologi tinggi.
Contohnya, Hidroponik, Pertanian organik Terintegrasi dan Pertanian holtikultura. Kemudian kebutuhan konsumen sangat jelas dengan harga yang stabil.
"Intinya pertanian modern itu meliputi teknologi atau inovasi di bidang pertanian yang lebih maju," tutupnya.