Wartawan: Badrun Kotabaru, kompasindonesianews.com - Ketua Adat Dayak di Desa Mantau Kelumpang Hulu Kotabaru Kalimantan Selatan mengadakan ...
Wartawan: Badrun
Kotabaru, kompasindonesianews.com - Ketua Adat Dayak di Desa Mantau Kelumpang Hulu Kotabaru Kalimantan Selatan mengadakan 'Selamatan Panen Padi' sebagai bentuk syukur kepada Sang Hiyang penjaga seluruh alam semesta dan juga kepada leluhur. Kamis (15/10/2022).
Sebelum acara dimulai, dilakukan doa bersama dan puji-pijian kepada leluhur Datuk Nenek Moyang, pada seluruh arwah keturunan orang Dayak, yang berjuang dimasa terdahulu. Tradisi Adat Budaya Dayak ini dipimpin langsung oleh Ketua Adat Dayak.
Budaya tersebut selalu dilaksanakan usai panen padi dimana dari mulai dari penanaman hingga panen, tidak ada ganguan baik berupa hama dan tidak diganggu binatang seperti Babi.
Ketua Adat Dayak Rasyid, menyampaikan rasa syukur atas semua yang didapat dari hasil panen.
"Tidak terjadi musibah, keluarga semua sehat dan selamat," ujar Ketua Adat Rasyid.
Selamatan tersebut digelar selama dua malam. Sementara semua persiapan mulai dari sesajen untuk mengelilingi Alai Ancak yang terbuat dari bambu Batung juga sudah disiapkan.
"Ini diyakini bahwa semua apa yang dipersembahkan merupakan tanda syukur dari yang Kuasa," papar Ketua Adat.
Menurut kepercayaan para leluhur, tradisi adat ini tidak bisa dihilangkan karena itu merupakan tradisi turun temurun.
"Apabila ini tidak terlaksana maka akan menjadi satu bahaya bagi seluruh keluarga, terutama kami yang menganut budaya tradisi Dayak," ungkap Rasyid, selaku Ketua Adat Dayak yang ada di Mantau.
"Sejak Datuk Nenek Moyang dan leluhur orang Dayak berkeyakinan ini tidak bisa ditinggalkan, ini selalu dilaksanakan dan mengumpulkan orang banyak dalam acara selamatan, setelah panen dilaksanakan," tutup Rasyid.